- See more at: http://blog-rangga.blogspot.com/2013/08/cara-membuat-blog-anti-copy-paste-dan.html#sthash.pqWUmYKU.dpuf
Pulsating Superman Logo Pointer
Pulsating Superman Logo Pointer

Senin, 21 April 2014

Memperingati Hari Kartini 21 April Mengenal Preeklamsia Sebab Meninggalnya RA Kartini


Memperingati Hari Kartini 21 April Mengenal Preeklamsia Sebab Meninggalnya RA Kartini
Memperingati hari kartini 21 April

Jakarta ( BERITA TERKINI ) - Masih tingginya angka kematian ibu saat melahirkan membuat persalinan terlihat seperti momok yang menakutkan. Mendiang pahlawan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini, bahkan meninggal juga setelah melahirkan putra pertamanya.

Selama ini kita mungkin hanya mengenal Kartini sebagai pejuang yang membela emansipasi wanita pada masanya. Tidak banyak yang mengetahui Kartini muda juga berjuang menyelamatkan nyawanya dan nyawa buah hatinya, ketika melahirkan.

"Ibu Kartini meninggal dunia dalam perjuangannya melahirkan anak, seorang ibu yang harus meninggal dalam proses persalinan," kata dr Riskiyana Sukandhi Putra, Kasubdit Ibu Bersalin dan Nifas Kemenkes di Jakarta , baru-baru ini.

Hanya empat hari berselang setelah melahirkan Soesalit Djojoadhiningrat, 13 September 1904, RA Kartini menghembuskan nafas terakhir, 17 September 1904 di usia yang terbilang muda 25 tahun.

Kemenkes mencatat hingga kini angka kematian ibu saat melahirkan masih tinggi, 359 kasus setapi100 ribu kasus ibu melahirkan.

Masih tingginya angka kematian ibu saat melahirkan akibat indikator yang mempengaruhinya masih sangat kecil pencapaiannya dalam lima tahun belakangan ini. Yaitu angka kepesertaan ber-KB hanya meningkat 0,5% dari 57,4% menjadi 57,9%, angka unmetneed atau orang yang ingin ber-KB tapi tidak terlayani hanya turun 0,6% dari 9,1% menjadi 8,5%, angka kelahiran remaja hanya menurun 51 menjadi 48 dari setiap 1000 wanita.

"Kita juga tahu bahwa kelahiran terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat dan terlalu sering juga meningkatkan risiko kematian ibu dan anak saat melahirkan," ujar Riskiyana.

Padahal kata Riskiyana, kematian ibu saat melahirkan adalah sesuatu yang seharusnya bisa dicegah atau preventable death.

Terkait penyebab kematian RA Kartini, Riskiyana mengatakan, ia meninggal akibat preeklamsia atau salah satu kondisi medis dengan gejala hipertensi saat kehamilan.

SUMBER DARI : INILAH.COM

0 komentar:

Posting Komentar